Kamis, 17 Maret 2016

MASALAH SOSIAL TENTANG NARKOBA

NARKOBA telah menjadi masalah serius bagi bangsa ini. Barang haram ini tanpa pandang bulu menggerogoti siapa saja. Para wakil rakyat, hakim, artis, pilot, mahasiswa, buruh, bahkan ibu rumah tangga tak luput dari jeratan narkoba. Dari sisi usia, narkoba juga tak pernah memilih korbannya, mulai dari anak-anak remaja, dewasa, bahkan sampai dengan lanjut usia.Indonesia merupakan ‘surga’ peredaran narkoba. Betapa tidak, jika ditilik dari peringkat peredaran narkoba di dunia, negara kita menempati peringkat ketiga sebagai pasar narkoba terbesar di dunia .

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan obat berbahaya. Istilah lain yang diperkenalkan oleh Departemen Kesehatan RI adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Narkoba mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Narkoba memiliki macam-macam jenis jontohnya adalah jenis heroin dan ganja. Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dan morfin karena itulah namanya disebut diasetil morfin, bentuk kristal putihnya seperti garam. Heroin dapat menyebabkan kecanduan dan ketergantungan. Sedangkan ganja (cannabis sativa) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya tethrahidrokanabinol (THC) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia yaitu perasaan riang gembira berkepanjangan tanpa sebab yang jelas.

Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tidak bisa dicegah karena hampir seluruh penduduk baik di Ibukota mapupun luar Ibukota dapat dengan mudah mendapatkan barang haram tersebut dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja bandar-bandar narkoba yang senang mencari mangsa di daerah-daerah kampus, sekolah, tempat hiburan malam, dan tempat perkumpulan lainnya.  Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD pun banyak yang terjerumus narkoba.

Namun sebenarnya, narkotik tidak selalu buruk dan berbahaya seperti yang orang pikir kebanyakan. Narkotika juga bisa dipakai oleh ahli kedokteran untuk membantu pasien menahan rasa sakit tapi takarannya tertentu tidak boleh sembarangan karena itu dapat berakibat fatal.  Itu semua adalah opini yang ingin penulis sampaikan mengenai penggunaan narkotika.


Penanganan masalah narkoba meliputi usaha yang bersifat preventif dan represif yang bisa diterapkan di pranata-pranata sosial semisal keluarga, sekolah, perkumpulan-perkumpulan, organisasi pemuda, Polri, pusat rehabilitasi, departemen sosial, dan sebagainya. Namun demi keefektifan penanggulangan, seluruh komponen masyarakat harus ikut berperan serta dalam kesatuan pandangan, kesatuan aksi, dan kesatuan, sehingga secara langsung maupun tidak pembangunan kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara bisa tumbuh secara optimal. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar