WIDODO RAMADHANI
UNIVERSITAS GUNADARMA
AHMAD NASHER
A.
Pengertian
Ketahanan Nasional
Ketahanan
berasal dari asal kata “tahan” ; tahan menderita, tabah kuat, dapat menguasai
diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat,
keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat,
teguh, dalam rangka kesadaran, sedang pengertian nasional adalah penduduk yang
tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah ketahanan
nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan
nasional.Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang mendekati
pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung pengertian
dinamis, dibandingkan pengertian resistence dan endurence.
Ketahanan
nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta
gangguan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak
langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya. Keadaan atau kondisi
selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah, oleh karena itu ketahanan nasional
harus dikembangkan dan dibina agar memandai sesuai dengan perkembangan jaman.
Jika
kita mengkaji Ketahanan nasional secara luas kita akan mendapatkan tiga “wajah”
Ketahanan Nasional, walaupun ada persamaan tetapi ada perbedaan satu sama lain:
1. Ketahanan
Nasional sebagai kondisi dinamis mengacu keadaan “nyata riil” yang ada dalam
masyarakat, dapat diamati dengan pancaindra manusia. Sebagai kondisi dinamis
maka yang menjadi perhatian adalah ATHG disatu pihak dan adanya keuletan,
ketangguhan, untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi ancaman.
2. Ketahanan
nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara diperlukan
penataan hubungan antara aspek kesejahteraan (IPOLEKSOSBUD) dan keamanan
(Hankam). Dalam konsepsi pengaturan ini dirumuskan ciri-ciri dan sifat-sifat
ketahanan nasional, serta tujuan ketahanan nasional.
3. Ketahanan
Nasional sebagai metode berfikir, ini berarti suatu pendekatan khas yang
membedakan dengan metode berfikir lainnya. Dalam ilmu pengetahuan dikenal
dengan metode induktif dan deduktif, hal ini juga dalam ketahanan nasional,
dengan suatu tambahan yaitu bahwa seluruh gatra dipandang sebagai satu kesatuan
utuh menyeluruh.
B. Tujuan Ketahanan
Nasional
Ketahanan
nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan,
seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran dan kemakmuran,
terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan
keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi
diri.
C. Fungsi Ketahanan
Nasional
Daya
tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan nasional
Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan,
dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara
Indonesia dalam aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
Pengarah
bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan
rakyat.
Pengarah
dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor,
antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya diterjemahkan
dalam RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat kebijakan dan strategi
pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai tujuan nasional mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.
D.
Asas-
Asas Ketahanan Nasional
Setiap
negara memiliki cara untuk mempertahankan negaranya masing-masing. Kelangsungan
hidup suatu negara berdasarkan keserasian aspek politik, ekonomi, sosial,
budaya, militer dan aspek kehidupan lainnya.
Keseluruhan aspek tersebut saling mempengaruhi kemakmuran dan pertahanan
suatu negara. Semakin kuat aspek-aspek tersebut maka semakin kuat pula
ketahanan suatu negara. Ketahanan nasional suatu negara tidak terpisahkan
dengan asas-asas yang mendasari ketahanannya.
Asas
adalah sesuatu yang mendasari, menjadi alas, menjadi tumpuan dan penyebab dalam
suatu pemikiran atau pendapat. Asas-asas ketahanan nasional berlandaskan
Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas tersebut adalah :
Asas
kesejahteraan dan keamanan
Asas
kesejahteraan dan keamanan adalah suatu asas yang tidak bisa dipisahkan karena
keduanya saling mempengaruhi. Keamanan dan kesejahteraan harus saling
berdampingan pada kondisi apapun. Kedua aspek ini merupakan tolak ukur dalam
ketahanan nasional suatu negara. Jika masyarakat disuatu negara sejahtera maka
masyarakat tersebut akan merasa aman begitu pula suatu negara yang aman akan
merasa sejahtera. Keamanan nasional menunjukkan kebijakan publik untuk
memastikan keselamatan masyarakatnya. Ancaman keamanan tidak hanya datang dari
internal suatu negara, tetapi juga dari luar. Untuk mencapai keamanan dan
kesejahteraan suatu negara harus memiliki lembaga keamanan dan kesejahteraan. Untuk memastikan keamanan
nasional digunakan cara :
–
Menggunakan diplomasi untuk mengisolasi ancaman
–
kuasa ekonomi untuk melakukan kerjasama
–
Menggunakan jasa inteligen untuk mendeteksi ancaman dan melindungi rahasia
negara.
–
Angkatan bersenjata yang efektif
–
Melakukan pertahanan sipil
–
Menjaga kebudayaan nasional
Asas
komprehensif integral
Menurut
pengertiannya komprehensif bersifat mampu menerima dengan baik, dan memiliki
wawasan yang luas dan menyeluruh. Sedangkan integral berarti terintegrasi atau
menyatu. Asas komperhensif integral adalah bagaimana cara menyikapi dan
meyelesaikan masalah yang timbul dalam suatu negara secra baik, berwawasan
luas, menyeluruh dan terintegrasi serta saling bersatu. Hal ini berdasarkan
kehidupan masyarakat merupakan suatu sistem yang berarti masyarakat merupakan
suatu kedatuan yang saling berkaitan satu sama lain untuk mecapai subuah tujuan
yang sama.
Asas
mawas ke dalam dan mawas ke luar
Setiap
bangsa suatu negara pasti saling berinterksi, baik interaksi antar sesama warga
negara itu sendiri ataupun interaksi antar negara. Untuk menjaga ketahanan
nasional maka diperlukan sikap mawas (menjaga diri) ke dalam dan mawas ke luar.
Asas
kekeluargaan
Asas
kekeluargaan sangat berpengaruh dalam ketahanan suatu negara. Jika dalam suatu
negara pertahanannya dilakukan oleh perorangan maka tidak akan tercapai
kesejahteraan masyarakatnya. Asas kekeluargaan mengandung nilai kebersamaan,
gotong royong, tenggang rasa dan keadilan sosial.
E.
Falsafah
Ketahanan Nasional
Falsafah
dalam Pembukaan UUD 1945 yang bermakna sebagai berikut:
–Maknanya
Alinea Pertama: Kemerdekaan adalah hak asasi manusia.
–Makna
Alinea kedua: adanya masa depan yang harus diraih (cita-cita).
–Makna
Alinea ketiga: bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan berbangsa
dan bernegara harus mendapat ridlo Allah yang merupakan dorongan spiritual.
–
Alinea keempat menyebutkan: Membangun Negara Republik Indonesia yang
berlandaskan pancasila
F.
Ideology
Ketahanan Nasional
Dalam
Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh
bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia.
Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
IDEOLOGI
DUNIA
A.
Liberalisme (Individualisme)
Negara
adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang
(individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari
hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang
bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu
kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak.
Tokoh:
Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
Komunisme
(ClassTheory)
Negara
adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan
borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh
dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum
kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan / mempertahankannya,
komunisme akan:
–
Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta
–
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
–
Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
–
Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
–
Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan
masyarakat dengan revolusi.
Paham
Agama
Negara
membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber
pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama
dalam kehidupan dunia.
IDEOLOGI
PANCASILA
Merupakan
tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman
dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan
ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Untuk
mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan
kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta
pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Kesimpulan
: Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi adanya
keuletan, ketangguhan, untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi
ancaman. Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran
dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan
hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk
mengaktualisasi diri.
DAFTAR PUSTAKA: