Sabtu, 19 Mei 2018

Masalah Lingkungan


Nama : Widodo Ramadhani

NPM : 37415133
Kelas : 3ID09


Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme.
Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan proteksi terhadap habitat alami yang bernilai secara ekologis.
Kerusakan pada lingkungan hidup terjadi karena dua faktor baik fator alami ataupun karena tangan-tangan jahil manusia. Pentingnya lingkungan hidup yang terawat terkadang dilupakan oleh manusia, dan hal ini bisa menjadikan ekosistem serta kehidupan yang tidak maksimal pada lingkungan tersebut. Berikut beberapa faktor secara mendalam yang menjadikan kerusakan lingkungan hidup.
a. Faktor alami Banyaknya bencana alam dan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan hidup. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor, tsunami, angin puting beliung, angin topan, gunung meletus, ataupun gempa bumi. Selain berbahaya bagi keselamatan manusia maupun mahkluk lainnya, bencana ini akan membuat rusaknya lingkungan.
b. Faktor buatan (tangan jahil manusia) Manusia sebagai makhluk berakal dan memiliki kemampuan tinggi dibandingkan dengan makhluk lain akan terus berkembang dari pola hidup sederhana menuju ke kehidupan yang modern. Dengan adanya perkembangan kehidupan, tentunya kebutuhannya juga akan sangat berkembang termasuk kebutuhan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.
Kerusakan lingkungan karena faktor manusia bisa berupa adanya penenbangan secara liar yang menyebabkan banjir ataupun tanah longsor, dan pembuangan sampah di sembarang tempat terlebih aliran sungai dan laut akan membuat pencemaran. Permasalahan lingkungan dan penyebab yang ada saat  ini sebagai berikut :
1.                  Polusi
Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran lingkungan hidup. Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar dapat normal kembali .Sektor lndustri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber pencemaran utama. Logam berat nitrat dan plastlk beracun bertanggung jawab atas berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi air disebabkan oleh tumpahan minyak, hujan asam, limpasan perkotaan. Dilain pihak, pencemaran udara disebabkan oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta sisa pembakaran bahan bakar fosil, pencemaran tanah terutama disebabkan oleh limbah industri yang merusak unsur hara dan zat nutrisi ditanah yang penting bagi tumbuhan.
2.                  Perubahan iklim
Perubahan lklim atau pemanasan global. Perubahan iklim seperti pemanasan global adalah hasil dari praktik manusia seperti emisigas rumah kaca. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan bumi sehingga menyebabkan mencairnya es dikutub dan kenaikan permukaan air laut. la juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti banjir bandang, salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca tersebut, produksi pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.
3.                  Penipisan sumber daya alam
Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi bertanggung jawab menciptakan pemanasan global dan perubahan iklim. Secara global, mulai banyak pihak yang mulai beralih menggunakan sumber daya terbarukan, seperti listrik tenaga surya, biogas, mobil tenaga matahari, yang diterapkan oleh negara maju. Walaupun dalam Jangka pendek. Instalasi peralatan fasilitas teknologi ramah lingkungan ini akan terlihat cukup mahal, tetapi dalam jangka panjang akan sangat murah dibandingkan penggunaan energi fosil dan tidak terbarukan.
4.                  Pembuangan limbah
Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah. Hal ini terutama limbah plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung diJakarta atau kota-kota diIndonesia. Selain limbah rumah tangga, limbah dari sektor industri yang sering dibuang ke sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati dan hancurnya ekosistem sungai. Padahal sungai-sungai ini penting bagi ekonomi masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan bagi masyarakat. Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut di indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan. Tidak kalah penting adalah pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir memiliki bahaya kesehatan yang luar biasa, terutama akibat radiasi. Plastik.makanan cepat saji, kemasan dan limbah elektronik murah mengancam kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk segera dicarikan jalan keluar.
Perubahan ekosistem lingkungan yang paling utama disebabkan oleh perilaku masyarakat yang kurang baik dalam pemanfaatan sumber-sumber daya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan ekosistem suatu lingkungan terjadi dengan adanya kegiatan masyarakat seperti pemanfaatan lahan yang dijadikan sebagai daerah pertanian sehingga dapat mengurangi luas lahan lainnya Selain itu kerusakan hutan yang terjadi karena adanya penebangan dan kebakaran hutan dapat mengakibatkan banyak hewan dan tumbuhan yang punah. Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat membawa pengaruh lain terhadap longsor, banjir danerosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
Sumber :
http://anisa-khaerusani.blogspot.co.id/2014/01/makalah-masalah-lingkungan.html

Konsep Ekologi Dalam Pengetahuan Lingkungan

Nama : Widodo Ramadhani
NPM : 37415133
Kelas : 3ID09

Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest Haeckel, ahli biologi Jerman pada tahun 1869. Arti kata oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal, dan logos bersifat telaah atau studi. Jadi ekologi adalah ilmu tentang rumah atau tempat tinggal mahluk. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam dimana manusia adalah bagian dari alam. (Zoer’aini Djamal Irwan, 1996:6)
Jadi, berdasarkan pengertian para ahli tersebut ekologi adalah “Ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya”. Yang dimaksud dengan mahluk hidup disini adalah “kelompok”. Dengan demikian ekologi merupakan disiplin baru dari biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial. Ekologi juga  merupakan cabang ilmu yang mendasari ilmu-ilmu yang berkembang dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari terutama dengan lingkungan. Maka jelaslah ekologi dijadikan sebagai dasar pengetahuan lingkungan.
Pengertian akan Lingkungan Hidup telah banyak sekali dikemukakan oleh beberapa ahli lingkungan. Menurut Otto Soemarwoto pengertian lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Sedangkan Munadjat Danusaputro memberikan pengertian lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup dan kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya
Mahluk hidup lain bukan sekedar kawan hidup bersama manusiasecara pasiv atau netral, melainkan sangat terkait dengan mereka,tanpa mereka, manusia tidak dapat hidup sebagai contoh, bagaimana bila di bumi ini tidak ada oksigen dan makanan? dari tumbuhan dan hewan manusia memperoleh materi dan energi sebaiknya disadari, bahwa manusia membutuhkan mahluk hiduplain untuk kelangsungan hidupnya (manusia, tumbuhan, hewan, jasadrenik) yang menempati ruang tertentu, di mana dalam ruang tersebutterdapat benda tidak hidup (abiotik) berupa tanah, air dan udara Sifat lingkungan ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya :
1.      Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan tersebut
Lingkungan yang terdiri dari (10) manusia, (1) anjing,(3) burung, (1)pohon kelapa, (1) bukit batu, akan berbeda sifatnya dengan lingkunganyang terdiri dari (1) manusia, (10) anjing, tertutup rimbun pohon bambo,tanpa bukit batu (rata).
2.      hubungan atau interaksi antara unsur dalam dalam lingkungan tersebut
Dua ruangan yang luasnya sama, dilengkapi perabot yang sama pulanamun dengan lay out berbeda, akan menghasilkan sifat ruangan yangberbeda pula.
3.      faktor kelakuan (kondisi) unsur lingkungan hidup
Sebagai contoh, kota dengan penduduk yang aktif dan bekerja kerasakan memiliki lingkungan yang lain dengan sebuah kota yang sikappenduduknya santaidan malas bekerja. Atau, lingkungan daerah yangberlahan landai dan subur dengan yang berlereng dan tererosi.
4.      non material
lingkungan panas, silau, dan bising akan berbeda dengan lingkungan sejuk yang dengan cahaya cukup tapi tenang.

Dalam ekologi hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya (ekosistem) bersifat objektif, manusia dipandang sama dengan mahluk hidup lain, pandangan hubungan antara manusia dengan lingkungan bersifat subyektif. Dalam ilmu lingkungan manusia mempunyai hak khusus, semuanya dipandang dari kepentingan manusia, tetapimanusia juga harus mempunya tanggung jawab yang paling besar terhadap lingkunanya dimana tanggung jawab ini tidak mungkin diserahkan kepada mahluk hidup lain. Disinilah perlunya kita mempelajari lingkungan hidup, agar kita dapat menempatkan diri sesuai dengan porsinya didalam lingkungan yang harus kita jaga. Adapun perbedaan utama antara Ilmu lingkungan dan ekologi adalah adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif, tepat, batu, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan manusia terhadap alam.
Tingkatan organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem. Suatu kawasan       alam yang di dalamnya tercakup unsur makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik) dimana antara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal balik. Unsur Biotik berdasarkan fungsinya dapat dikelompokan menjadi:
1.      Produser: bersifat autotrof (dapat menyediakan makanan sendiri melalui fotosintesis); jumlah biomassa paling banyak; contohnya tumbuhan yang berhijau daun.
2.      Konsumer: bersifat heterotrof (tidak dapat berfotosintesis); mengkonsumsi autotrof; contohnya herbivora (pemakan tumbuhan); karnivora (pemakan daging); omnivora (pemakan segala).
3.      Dekomposer: menguraikan senyawa organik (biodegradable) dari tumbuhan dan binatang    yang telah mati menjadi senyawa anorganik (mineral) yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Pengurai terdiri dari bakteri, jamur, dan alga.
Unsur Abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang terdiri atas:
1.      Tanah: habitat dan media hidup makhluk hidup; tempat tersedianya air dan mineral untuk tumbuhan
2.      Air: habitat tumbuhan dan binatang; kebutuhan esensial makhluk hidup.
3.      Cahaya dan suhu : sumber energi untuk fotosintesis; menentukan penyebaran organisme; menentukan cuaca, hujan, dan angin
4.      Udara : O2 untuk respirasi binatang; CO2 untuk fotosintesis tumbuhan
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu terhadap yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata dan mempunyai ukuran beraneka, bergantung pada tingkat organisasinya. Ekosistem kolam, misalnya, memiliki organisasi yang sederhana daripada ekosistem danau. Suatu pulau memiliki ekosistem yang lebih kompleks, dan yang paling kompleks tentunya ekosistem bumi.


Sumber :